Wednesday, March 4, 2015

Permainan Tradisional Jawa – Jawa Barat - 2

3. Egrang atau jajangkungan

Egrang atau jajangkungan adalah permainan yang memerlukan keahlian khusus. Pemainnya harus berdiri pada injakan bambu sepanjang 30cm pada bambu berukuran kurang lebih 210cm dan kedua tangan harus memegang tongkat bambu bagian atas, sehingga untuk bermain egrang ini membutuhkan latihan keseimbangan tubuh. Biasanya egrang dijadikan untuk lomba, seperti lomba lari, pemenangnya adalah yang mencapai garis finis terlebih dahulu tanpa jatuh/menginjakkan kaki ke tanah.



4. Bebentengan

Bebentengan adalah permainan yang dapat dilakukan anak laki-laki maupun perempuan, permainan ini membutuhkan area yang cukup luas dan membutuhkan dua pohon(dijadikan benteng) yang berjarak sekitar 2-4meter.

Aturan bermain: Minimal ada 6 anak yang kemudian dibagi menjadi 2 kelompok. Tiap-tiap kelompok berusaha memegang benteng kelompok lawan, dan kelompok yang berhasil menyentuh atau memegang benteng lawan terlebih dahulu adalah pemenangnya. Kemudian kelompok yang kalah mendapat hukuman dari kelompok yang menang.



5. Oray-orayan

Oray-orayan, biasanya dimainkan oleh anak laki-laki tapi sering pula anak perempuan ikut bermain. Permainan Oray-orayan tidak ada unsur perlombaan, tapi untuk sebagai hiburan saja. Oray-orayan biasanya dimainkan oleh banyak anak sekaligus misalnya lebih dari 15 orang, mereka berderet berbaris memegang pundak temannya sehingga membentuk barisan yang panjang dan mereka berjalan melingkar seperti oray, sambil bernyanyi.



6. Kelom batok

Kelom batok adalah permainan yang mengharuskan pemainnya mengatur keseimbangan serta ketahanan tubuh. Kelom atau pijakan dibuat dari tempurung kelapa yang dibelah dua. Umumnya tempurung kelapa yang digunakan adalah tempurung dengan diameter besar dan sudan tua. Tempurung kelapa yang sudah mengering dibagi dua dan bagian tengahnya diberi lubang untuk dipasang tali yang terbuat dari serat pohon pisang atau tali ijuk muda. Pemilihan serat pohon pisang ataupun serat ijuk muda, selain lentur dan kuat, juga memudahkan pemainnya untuk memainkan kelom batok.

Cara main: Tidak jauh berbeda dengan permainan egrang, yang membedakan adalah, pada permainan kelom batok tumpuan selain pada bagian kaku (pijakan) juga pada tangan ( tali pegangan). Karena tali selain berfungsi sebagai pegangan juga sebagai kendali mengatur naik turunnya kaki.  Seperti halnya permainan egrang, kelom batok dimainkan sebagai adu ketahanan, fisik juga strategi. Hal yang paling menarik dari permainan kelom batok bukan hanya kepiawaian saat mengatur keseimbangan tubuh maupun kekuatan fisik, tetapi juga dari unsur suara yang dihasilkan tempurung kelapa saat dimainkan. Semakin nyaring suaranya dan membuat harmoni nada, itulah pemain yang terbaik.



7. Ketepel atau bandring

Ketepel atau bandring adalah Mainan yang menggunakan dahan yang bercabang dua dan seimbang. Mainan ini adalah termasuk mainan yang populer dan masih bertahan, meskipun penggunaannya berbeda dengan masa lalu, yaitu untuk berburu tetapi masa sekarang hanya digunakan untuk belajar menembak sasaran. Bandring atau ketepel dianggap mainan yang berbahaya, dan akhirnya banyak dihindari dan tidak di mainkan. Mainan yang memakai tiga material yaitu kayu, karet, dan kulit. Kayu sangat mudah sekali mendapatkannya untuk material karet biasanya mereka menggunakan bahan-bahan yang ada dari mulai menggunakan karet kotor karet untuk celana pendek, karet ban bagian dalam, sampai karet gelang yang di "untun" di rangkai seperti rantai .

8. Kobak atau logak

Kobak atau logak yaitu lubang kecil yang dangkal.  Perlengkapan alat yang digunakan dalam permainan ini beberapa gundu dan lobang kecil yang dangkal sebagai sasaran untuk mencapai kemenangan. Dilakukan oleh anak-anak atau remaja laki-laki antara 2 sampai 5 orang dan bermain perorangan. Tempat bermain di ruang terbuka yang cukup luas.  Permainan ini suka memakai taruhan uang atau karet gelang. Permainan ini di samping sebagai hiburan juga melatih kecermatan dan ketangkasan melempar.

9. Meong Bangkok

Meong Bangkok bisa dilakukan oleh anak laki atau perempuan, dilakukan di tempat yang cukup luas, jumlah pemain antara 12 atau 20 orang yang berpasang-pasangan membentuk dua kelompok untuk bertanding. Permainan ini merupakan hiburan yang mengasyikkan dan mengandung unsur olah raga serta keterampilan memelihara keseimbangan. Terdapat di daerah Cibatu Kabupaten Garut.

10. Ngadu Muncang

Ngadu Muncang merupakan permainan anak-anak maupun dewasa laki-laki, merupakan pertandingan antara 2 orang pemilik kemiri, dapat dilakukan di tempat terbuka atau tertutup. Alat yang digunakan terdiri dari kemiri yang dipertandingkan, penggepit, bantalan yang dibuat dari kayu keras, penampang bantalan, dan gegendir/pemukul dari kayu yang keras. Terdapat unsur taruhan uang di kalangan pemain dewasa, sedangkan anak-anak taruhannya berupa kemiri atau kelereng. Di samping merupakan hiburan juga merupakan latihan memilih kemiri yang besar daya tahannya . Permainan ini masih dilakukan di beberapa daerah di Jawa Barat.

Selain dari permainan-permainan di atas, masih banyak permainan tradisional Jawa Barat yang lain seperti: gagarudaan, dam-daman, ular tangga, sapintrong dan lain sebagainya.

Oleh: Novita Prahastiwi
Referensi:
Prana, Indiyah. 2010. Permainan Tradisonal Jawa. Klaten: Intan Pariwara.
http://www.indonesiadalamtulisan.com/2012/07/permainan-tradisional-jawa.html
http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=1006&lang=

No comments:

Post a Comment