Permainan tradisional memang sedang naik daun. Setelah sekian lama tergeser oleh maraknya gadget-gadget yang menyajikan permainan modern, kini popularitas dan geliat pemainnya semakin meriah. Dipelopori oleh komunitas Hong, yaitu sebuah komunitas pecinta permainan tradisional di Bandung yang menyediakan sarana dan prasarana bagi masyarakat yang ingin bermain dengan permainan tradisional khususnya permainan yang berasal dari Sunda. Sejak berdiri tahun 2005, komunitas ini sukses menumbuhkan kembali minat masyarakat Indonesia terhadap permainan tradisional yang sempat ditinggalkan, bahkan hingga ke mancanegara.
Selain menyenangkan, ternyata permainan tradisional memiliki manfaat pembelajaran terutama bagi anak-anak yang memainkannya. Oleh sebab itu, kini banyak wacana yang mengemukakan pentingnya permainan tradisional sebagai media pembelajaran. Lantas, apa yang dimaksud dengan media pembelajaran? Menurut Moh. Arif, M.pd, media pembelajaran adalah alat bantu yang bisa digunakan sebagai penyalur pesan agar pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan lebih baik sehingga tercapainya tujuan pembelajaran. Sedang dalam praktiknya permainan tradisional tidak dipandang sebagai media yang mampu memberikan nilai-nilai edukasi kepada anak-anak yang memainkannya, padahal permainan tersebut mengandung nilai-nilai pembelajaran turun-temurun yang diwariskan oleh nenek moyang bangsa kita.
Pada prinsipnya permainan adalah sesuatu yang menyenangkan atau menggembirakan untuk dimainkan. Pada permainan tradisional, pemainnya tidak sekedar mendapat kesenangan saat memainkannya, tetapi juga berbagai macam fungsi dibalik permainan tersebut, dalam hal ini adalah fungsi pembelajaran. Hal ini tidak lain karena permainan tradisional merupakan bentuk simbolisasi dari berbagai pengetahuan generasi pendahulu kita yang mencakup berbagai pesan moral dan edukasi di dalamnya.
Berikut ini adalah beberapa contoh permainan tradisional yang dapat dijadikan media pembelajaran berikut nilai edukasi yang terkandung di dalamnya.
1. Petak Umpet
1. Petak Umpet
Permainan ini sangat populer, hampir semua orang pernah memainkannya. Permainan ini merupakan permainan berkelompok, di mana sebelum memulai, para pemain harus terlebih dahulu menentukan satu orang penjaga gawang atau poin tempat para pemain harus memulai dan mengakhiri permainan.
Permainan dimulai saat penjaga tersebut menutup matanya dan menghitung 1 hingga 10 atau sesuai dengan kesepakatan, sehingga memberi kesempatan bagi pemain lain untuk bersembunyi. Setelah hitungan selesai, si penjaga harus menemukan teman-temannya yang bersembunyi tersebut. Anak yang ditemukan pertama kali oleh si penjaga, akan menggantikan posisinya sebagai penjaga gawang. Namun adakalanya penjaga ditentukan dengan hompimpa atau suit, yaitu mengundi dengan menggunakan tangan.
Manfaat yang didapat dari permainan ini sangat beragam. Anak-anak akan aktif bergerak sekaligus berpikir. Adakalanya anak-anak diharuskan untuk berpikir mencari tempat yang aman untuk bersembunyi, adakalanya pula berpikir tempat seperti apa yang digunakan teman-temannya untuk bersembunyi. Hal ini dapat memupuk rasa ingin tahu dan pantang menyerah. Serta mengambil keputusan apakah harus bersembunyi secara berkelompok, ataukah sendiri.
Pada saat dewasa, pengalaman ini berguna dalam melatih insting, mengatur strategi, dan kestabilan emosi dalam bersosialisasi serta menghadapi dunia kerja.
Bersambung ke Bagian 2
Oleh : Tika Dwi
Sumber tulisan:
http://moharifstainta.blogspot.com/2013/10/permainan-tradisional-sebagai-media.html
http://antoksoesanto.blogspot.com/2014/08/pengertian-dan-macam-permainan-tradisional.html
Gambar:
1. http://zonexpose.blogspot.com/2014/06/tempat-sembunyi-petak-umpet.html
No comments:
Post a Comment