Engklek adalah permainan tradisional yang sering dimainkan anak-anak yang berumur 6 - 12 tahun. Di beberapa daerah lain disebut juga permainan taplak (taplak gunung, taplak meja), teklek, ingkling, sundamanda, sundah mandah dll. Permainan ini dapat dimainkan dengan beberapa anak. Biasanya mencapai 5 anak dengan menunggu giliran masing – masing. Tempat bermain biasanya di halaman rumah yang membutuhkan lahan yang luas. Engklek biasa dimainkan pada waktu pagi sampai sore hari.
Permainan engklek sangat baik untuk pertumbuhan anak. Anak menjadi sehat karena dalam bermain harus selalu aktif bergerak. Juga dapat mengasah kejelian saat melempar batu dan belajar menjaga keseimbangan saat melompat. Sosialisasi dengan kawan saat bermain juga dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan keceriaan.
Langkah pertama, pemain membuat gambar kotak-kotak menyerupai robot, kira-kira setiap sisinya 30cm. Pemain biasanya menggambarnya di halaman dengan bata, kapur atau goresan langsung ke tanah. Pemain bisa mengkreasikan sendiri gambar apa yang ingin mereka mainkan.
Langkah ke dua, Pemain membawa batu pipih atau pecahan genteng yang digunakan untuk melempar ke kotak permainan. Batu ini diberi nama gacuan.
Langkah ke tiga, Dimulai dengan memilih pemain mana yang akan bermain dahulu. Pemain bisa menentukan nya dengan hom pim pa atau batu kertas gunting
Langkah ke empat ,Pemain yang terpilih bermain dahulu, melempar gacu nya ke kotak awal. Bila gacu terlempar tepat di atas garis atau keluar jalur dari kotak pertama,maka pemain dinyatakan gagal. Dan digantikan dengan pemain ke dua. Namun jika pemain pertama berhasil melemparnya dengan tepat di dalam kotak, pemain harus mengambil ancang-ancang melompat dengan satu kaki. Dan kaki yang satu nya ditekuk ke belakang. Lompatan dilakukan dengan bertahap dari kotak awal ke kotak puncak secara urut dengan ketentuan tidak ada kotak yang terlewat untuk diinjak kecuali kotak yang didalam nya ada gacu pemain itu sendiri.
Bila saat melompat kaki pemain menginjak garis atau gacu lawan, maka dinyatakan gagal. Setelah mencapai puncak,pemain kemudian berbalik melompat lagi bertahap ke bawah dengan tujuan mengambil gacunya sambil jongkok hingga lompatan terakhir selesai dilakukan. Setelah itu, pemain melemparkan kembali gacunya ke kotak selanjutnya dan memulai untuk melompat lagi. Begitu seterusnya. Pemain yang dinyatakan menang adalah pemain tercepat satu-satu nya yang gacunya telah dilempar ke semua kotak dari kotak awal ke kotak puncak dan kembali ke awal lagi.
Permainan ini biasanya dilanjutkan dengan melemparkan gacu ke arah atas menuju ke area kotak sambil membalik kan badan. Jika beruntung, gacu tersebut akan jatuh tepat di dalam kotak. Dan kotak tersebut akan menjadi milik si pemain. Kotak yang dimiliki itu biasanya disebut dengan rumah. Jika batu yang terlempar jatuh di atas garis atau terlempar jauh dari arena, maka pemain tersebut dinyatakan gagal. Selanjutnya, permainan ini akan memperebutkan berapa banyak rumah yang dimiliki masing-masing pemain. Pemain yang mempunyai banyak rumah lah yang menjadi pemenang.
Oleh : Widya Safitri
Sumber gambar
http://1.bp.blogspot.com/-zuuZ1POU-c4/UO2KTYIrtAI/AAAAAAAAAJs/Y5YpR5igHHI/s1600/1.jpg
http://kkcdn-static.kaskus.co.id/images/2013/02/12/5162069_20130212012552.jpg
No comments:
Post a Comment