Namun ada seorang sejarawan yang mendeskripsikan bahwa permainan engklek bukanlah berasal dari Belanda, menurut Dr. Smupuck Hur Gronje, permainan engklek adalah sebuah permainan yang berasal dari Hindustan yang kemudian diperkenalkan di Indonesia. Itulah yang menyebabkan engklek terkenal di kalangan masyarakat Indonesia, meskipun setiap provinsi nya memberikan nama yang berbeda-beda.
Gambar 1. Taplak gunung
Permainan engklek ini sangat digemari oleh para anak-anak. Pemainnya berjumlah dua sampai lima orang. Permainan ini memberikan nilai edukasi dalam hal membangun “rumah”-nya. Atau bisa diartikan sebagai perjuangan seseorang dalam meraih wilayah kekuasaannya. Wilayah yang diperebutkan diraih bukan dengan cara saling menyerang saat di arena permainan, melainkan ada aturan mainnya sendiri. Dan aturan tersebut merupakan kesepakatan masing-masing pemain untuk mendapatkan tempat berpijak.
Sistem permainannya juga sederhana, pada awalnya para pemain menggambarkan petak-petak engklek atau rumah engklek di atas tanah. Kemudian para pemain diwajibkan memiliki “imat atau gacuk”. Adapun imat atau gacuk itu adalah pecahan genting ataupun keramik yang bentuknya lepes ataupun bisa dari batu tipis yang permukaannya melebar, kenapa harus melebar? Imat atau gacuk yang melebar sangat berguna agar ia tidak mudah lari keluar dari garis petak yang digambarkan saat dilempar, jika imat atau gacuknya bulat maka ia akan sangat mudah menggelinding ke luar garis yang telah ditentukan.
Gambar 2. Taplak meja
Kemudian saat ingin memulai bermain, imat atau gacuk nya dilempar terlebih dahulu ke dalam petak yang telah digambarkan, apabila gacuk yang dilempar melewati garis ketentuan maka pemainnya yang melempar dianggap kalah satu sekali dan harus diganti dengan pemain yang satu lagi, dan apabila gacuk nya tepat berada di dalam petak yang digambarkan maka ketentuan selanjutnya si pemain boleh melanjutkan permainannya, dan petak yang berisi imat atau gacuk tersebut tidak boleh diinjak melainkan harus dilompati satu langkah dan begitu seterusnya. Pemain yang kesempatannya lebih banyak bermain dan tidak salah dalam melemparkan imat atau gacuk nya, itu berarti ia telah memiliki banyak arena yang telah dimenangkan, dan ia layak dijadikan pemenang. Permainan ini sangat seru dan menyenangkan, karena kita dilatih untuk belajar melempar dengan tepat sasaran, jika gacuk atau imat nya melewati garis tidak tepat di kotaknya maka ia tidak akan bisa menjadi pemenang dalam permainan tersebut.
Manfaat Permainan Engklek :
- Meningkatkan kemampuan fisik setiap pemainnya, melalui lompat melompat yang dilakukan, jadi dapat melancarkan peredaran darah.
- Melatih keseimbangan badan, karena engklek hanya dimainkan oleh satu kaki
- Mengasah kemampuan bersosialisasi seseorang dengan orang lain serta memberikan nilai kebersamaan pada saat permainan dilaksanakan.
- Memiliki kemampuan untuk berusaha menaati peraturan yang telah menjadi kesepakatan antar para pemainnya.
- Menyongsong kecerdasan logika pada pemainnya, karena dalam permainan ini seseorang juga diajarkan berlatih berhitung dan tahap-tahap yang harus dilewatinya.
- Menjadi lebih kreatif, karena jenis permainan tradisional pada umumnya dibuat langsung oleh para pemainnya langsung, menggunakan barang-barang yang ada di sekitar lingkungannya, kemudian diolah menjadi suatu permainan yang menyenangkan. Hal ini lah yang membuat mereka menjadi lebih kreatif dalam menghasilkan permainan.
Oleh : Ade Sundari
Sumber Referensi : http://andasites.blogspot.com/2012/07/permainan-tradisional-engklek.html
http://bimoarnikko.blogspot.com/2011/03/permainan-tradisional-engklek.html
Sumber Gambar :
http://www.anakbawangsolo.org/2013/07/pengertian-dan-sejarah-engklek-sunda.html
https://candlelight229.wordpress.com/tag/engklek/
No comments:
Post a Comment