Sejarah dan Perkembangannya
Permainan ini diketahui sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan bukan setelah Indonesia merdeka. Waktu itu, permainan balap karung ini dimeriahkan oleh kalangan anak-anak laki-laki yang berumur sekitar 6-12 tahun. Mereka mengikuti lomba balap karung ini sewaktu ada perayaan/hari-hari besar di sekolah-sekolah Belanda atau di kampung-kampung. Terkadang, orang dewasa juga ikut berpartisipasi dalam memeriahkan acara tersebut, tetapi hanya terbatas sebagai penggembira saja dan bukan sebagai peserta penuh.
Pada mulanya permainan balap karung hanya terbatas pada ruang lingkup daerah yang kecil saja seperti di sekolah-sekolah atau di kampung-kampung. Tetapi, seiring dengan perkembangan zaman, permainan balap karung ini sudah dimainkan di kantor-kantor dengan pesertanya yang berasal dari berbagai usia baik tua maupun muda. Dan sekarang, hampir seluruh rakyat Indonesia akan mengisi acara hari kemerdekaan dengan mengadakan lomba balap karung ini.
Gambar 1. Kaum ibu-ibu pada Acara Lomba Balap Karung 17 Agustus.
Peralatan yang Dibutuhkan
- Sebuah karung terigu/karung beras ukuran 50 kg yang nantinya akan dipakai oleh peserta.
- Sebuah peluit untuk memberikan aba-aba mulainya pertandingan yang nantinya digunakan oleh wasit.
- Pembatas-pembatas antar peserta lomba balap karung, bisa menggunakan tali rafia ataupun menggunakan kapur tulis.
- Arena permainan yang cukup luas dengan panjang 15-20 meter dan lebar 3-4 meter.
- Peserta permainan balap karung dengan tidak memandang batasan umur ataupun jenis kelamin. Semua orang boleh ikut serta dalam permainan ini. Dan juga, dibutuhkan seorang wasit untuk mengatur jalannya pertandingan.
Aturan Permainan
Untuk permainan balap karung secara individu, peserta yang terdiri dari 4-5 orang akan bersiap di posisi awal start. Mereka harus memakai karung yang sudah disediakan di bagian bawah tubuh mereka. Setelah wasit membunyikan peluit, para peserta harus berlari ke garis finish dengan cara melompat sambil memegang karung yang dipakainya agar tidak terlepas. Siapa yang bisa sampai ke garis finish dan kembali lagi ke posisi awal start, dialah pemenangnya. Ada juga aturan permainan di mana peserta hanya perlu untuk sampai ke garis finish dan memenangkan pertandingan. Aturan tersebut dipakai jika arena pertandingan yang digunakan cukup panjang dan luas.
Untuk permainan balap karung yang dilakukan secara beregu, sebelum pertandingan dimulai akan diadakan pengundian terlebih dahulu untuk menentukan regu mana yang akan memulai pertandingan terlebih dahulu. Biasanya satu regu terdiri dari 3-4 orang. Tiap regu akan memainkannya secara estafet/bersambungan. Ketika satu peserta dari tiap regu telah sampai ke garis finish dan kembali ke posisi start, peserta itu kemudian akan digantikan oleh teman seregunya yang lain. Regu yang mencapai garis finish terlebih dahulu, dialah pemenangnya.
Nilai Sosial dan Budaya
Permainan balap karung dapat mengajarkan kita untuk memiliki sikap kerja keras, pantang menyerah, dan sportivitas yang tinggi. Kerja keras dan pantang menyerah dibutuhkan oleh para peserta untuk dapat memenangkan pertandingan. Sportivitas juga sangat penting dimiliki oleh para peserta sehingga mereka tidak akan melakukan kecurangan saat permainan berlangsung.
Gambar 2. Kerja keras dan Sportivitas Antar Peserta.
Oleh : Stevanus
Sumber:
http://uun-halimah.blogspot.in/2011/11/lomba-balap-karung.html
http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/69/Balap-Karung
Gambar:
1. http://promomainan.com
2. http://farm4.static.flickr.com/3924/14936756310_aece28dcab_m.jpg
No comments:
Post a Comment