Permainan kasti dapat melatih ketangkasan dan kekompakan. Permainan ini cocok bagi kalangan anak-anak dalam usia pertumbuhan. Supaya dapat bermain dengan baik, maka diperlukan penguasaan teknik dasarnya. Permainan kasti memerlukan alat pemukul dan bola. Pemukul berupa tongkat yang terbuat dari kayu. Panjang tongkat pemukul kurang lebih 60 cm.
Bola kasti terbuat dari bahan karet dengan bagian dalamnya diisi sabut kelapa atau bahan sejenisnya. Apabila tidak ada bola kasti dapat menggunakan bola tenis yang sedikit dilubangi. Hal tersebut dimaksudkan agar bola sedikit kempis sehingga bila dipukul tidak melambung terlalu jauh.
Lapangan kasti berbentuk persegi panjang dengan ukuran 30x60meter. Ukuran ini dapat disesuaikan dengan kondisi lapangan yang ada. Disediakan pula tiang pertolongan dan tiang bebas yang ditancapkan di tengah-tengah lingkaran dengan diameter 1 meter. Jarak tiang pertolongan ke garis samping adalah 5 meter. Tiang bebas ada 2 buah yang terletak masing-masing berjarak 10 meter dari garis samping dan 5 meter dari garis belakang. Tiang-tiang tersebut minimal memiliki tinggi 1,5 meter dari permukaan tanah dan mudah dibedakan dengan tiang pembatas lapangan.
Cara melakukan permainan kasti secara sederhana adalah berikut:
- Anak-anak dibagi menjadi dua regu dengan jumlah masing-masing regu enam orang.
- Diadakan undian untuk menentukan regu pemukul dan regu penjaga.
- Regu pemukul menempati ruang bebas dan regu penjaga menyebar ke seluruh lapangan dengan menempatkan seorang pelambung serta penjaga belakang.
- Permainan dimulai dengan pemain nomor 1 dari regu pemukul menempatkan diri di ruang pemukul dengan posisi siap melakukan pukulan bola pertama yang dilambungkan oleh pelambung.
- Cara mematikan lawan dilakukan dengan melemparkan bola ke arah tubuh lawan yang sedang berlari. Bagian tubuh yang boleh dilempar atau dikenai bola adalah seluruh anggota badan, kecuali kepala.
- Pemukul berhak melakukan satu kali kali pukulan, ketika di ruang bebas tidak ada orang atau kosong, pemukul terakhir berhak melakukan 3 kali pukulan.
- Pergantian tempat terjadi jika regu pemukul terkena lemparan bola dari regu penjaga. Selain pergantian tempat, ada juga pergantian bebas. Pergantian bebas terjadi karena hal-hal berikut:
- Penjaga dapat menangkap bola sebanyak 3 kali berturut-turut.
- Pelari masuk ruang bebas melalui garis belakang.
- Pemain dari regu pemukul keluar dari garis lapangan.
- Saat memukul, tongkat pemukul terlepas dari tangan pemukul.
OLeh : Dodi Budiana
Sumber: Buku pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan, Penerbit Putra Nugraha Surakarta
Sumber foto: Ilustrasi gambar Buku pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan, Penerbit Putra Nugraha Surakarta
No comments:
Post a Comment